Dekonstruksi Family Time dalam Keluarga Kristen dengan Ekonomi Menengah ke Bawah di PPA LG IO-0777

Authors

  • Yohanna Cristiani Oktavia Malau Universitas Kristen Immanuel image/svg+xml Author
  • Winardi Tarigan Universitas Kristen Immanuel image/svg+xml Author
  • Frendy S UKRIM Author

DOI:

https://doi.org/10.53827/lz.v8i1.4

Keywords:

Deconstruction of Family Time, Christian Families, Lower Middle-Class Economy

Abstract

Abstract: Family time is often taken for granted as a uniform, coherent concept and a universally desired goal. Economic conditions are the biggest reason for the difficulty in implementing family time within families. There is a striking mismatch between the expectations and reality of family time. Although families hope to have positive togetherness experiences, they often feel that it is not enough, namely in meeting the needs of children, and they feel obliged to do so. There is a structural contradiction between the expectations and the experience of family time, which is often expressed through disappointment and guilt. To fully understand the shift in meaning (deconstruction) of family time in experience, observations and in-depth interviews were conducted with parents in 28 dual-income Christian families, and observations were conducted with children from the survival age group up to 13 years old at PPA LG IO-0777. This research uses a descriptive research method by describing the attitudes of Christian families receiving benefits at PPA LG IO-0777 Yogyakarta, in realizing family time in terms of frequency, duration, and types of family time activities. The results show that families feel the benefits of family time, such as strengthening family bonds, helping to reduce work-related stress and fatigue, and providing the opportunity to educate children directly. Additionally, 19 families are committed to redefining the goals of family time from objectives to opportunities, flexibility and time adaptation, as well as equality and active participation by the family.

 

Abstrak:Family time sering kali diterima begitu saja sebagai konsep yang seragam, koheren, dan tujuan yang diinginkan oleh semua orang. Kondisi ekonomi menjadi alasan terbesar sulitnya melaksanakan family time dalam keluarga. Ketidaksesuaian yang mencolok antara harapan dan kenyataan waktu bersama keluarga. Meski keluarga berharap mendapatkan pengalaman kebersamaan yang positif, mereka sering merasa bahwa hal tersebut tidak cukup, yakni memenuhi kebutuhan anak-anak, dan mereka merasa berkewajiban melakukannya. Terdapat kontradiksi struktural antara harapan dan pengalaman waktu keluarga, yang sering kali diungkapkan melalui kekecewaan dan rasa bersalah. Untuk memahami sepenuhnya pergeseran makna (dekonstruksi) family time dalam pengalaman, observasi dan  wawancara mendalam dilakukan dengan orang tua di 28 keluarga Kristen yang berpenghasilan ganda, dan observasi dilakukan dengan anak-anak dari  kelompok usia survival sampai 13 tahun di PPA LG IO-0777. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskripsi dengan mendeskripsikan sikap keluarga Kristen yang menerima manfaat di PPA LG IO-0777 Yogyakarta, dalam merealisasikan family time baik secara frekuensi, durasi, dan jenis aktivitas family time. Hasil penelitian menunjukan keluarga merasakan manfaat family time  yaitu mempererat hunungan keluarga, membantu mengurangi stress akibat pekerjaandan kelelahan akibat pekerjaan dan membari kesempatan mendidik anak secara langsung. Dan 19 keluarga berkomitmen dalam meredefinisi tujuan family time dari tujuan kepada kesempatan, fleksibelitas dan adaptasi waktu serta kesetaraan dan partisipasi aktif dilakukan oleh keluarga.

References

A.J. Gray. “Resilience, Spirituality and Health.” Jurnal Psyche & Geloof 24, no. 1 (2008): 33.

Amanda Teonata. “Membangkitkan Budaya Baru: Quality Time Bersama Keluarga.” In Keluarga Tangguh 1 Dan 2, 8, 2021.

Arri Handayani. “Keseimbangan Kerja Keluarga Pada Perempuan Bekerja: Tinjauan Teori Border.” Buletin Psikologi 21, no. 2 (2013): 92.

Carl A. Reed. “Theologia Perjanjian Lama.” Yogyakarta, 1996.

Dale Mathis dan Susan Mathis. Menuju Pernikahan Yang Sehat Dan Solid. Yogyakarta: Andi Offset, 2010.

dan Les Parrott, Les. Kemesraan Abadi. Yogyakarta: Andi Offset, 2005.

E. Zaretsky. Capitalism, the Family and Personal Life. New York: Harper and Row, 1976.

Enggi Lestari Rezki dan Risda Rizkillah. “Interaksi Keluarga, Ketahanan Sosial Dan Kualitas Perkawinan Pada Keluarga Ibu Bekerja Informal Selama Pandemi COVID-19.” Jurnal Kesehatan Keluarga Dan Pendidikan 9, no. 1 (2022): 103.

Hardi Budiyana. “Perspektif Alkitab Terhadap Keluarga Kristen.” Jurnal Pendidikan Agama Kristen Regula Fidei 3, no. 2 (2018): 143.

J. Gillis. “Making Time for Family: The Invention of Family Time(s) and Reinvention of Family History.” The Journal of Family Story 21, no. 1 (1996): 10.

Kerry J. Daly. “Deconstructing Family Time: From Ideology to Lived ExPerience.” Journal of Marriage and Family 63, no. 2 (2001): 283–294.

Muhammad Ade Kurnia Harahap, Muhamad Ammar Muhtadi dan Rival Pahrija. “Pengaruh Fasilitas Keluarga, Keamanan Destinasi, Dan Kualitas Layanan Anak-Anak Terhadap Kepuasan Wisata Keluarga Di Jawa Barat.” Jurnal Multidisiplin West Science 3, no. 4 (2024): 500–501.

Rico Alana Daniswara dan Adhita Risco Faristiana. “Transformasi Peran Dan Dinamika Keluarga Di Era Digital: Menjaga Keluarga Dalam Revolusi Industri, Tantangan Dalam Perubahan Sosial.” Jurnal Jispendiora 2, no. 2 (2023): 33.

Rosma Alimi dan Rudi Saprudi Darwis. “Kualitas Interaksi Keluarga Dengan Kondisi Ibu Bekerja.” Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial 5, no. 1 (2022): 27.

Sri Sudarsih dan Iriyanto Widisuseno. “Pentingnya Membangun Keluarga Harmonis Di Kalangan Pengemudi Becak Wisata Di Yogyakarta.” Jurnal Harmoni 5, no. 3 (2021): 102.

Suci Febrian Utami, Erningsih dan Yenita Yatim. “Quality Time Keluarga Sibuk Bekerja (Studi Kasus: Keluarga Petani Di Nagari Tigo Jangko, Kabupaten Tanag Datar).” Jurnal Pendidikan Tambusai 5, no. 2 (2021): 4830.

Yakub B. Susabda. Pastoral Konseling. 10th ed. Malang: Gandum Mas, 2011.

Yakub Hendrawan Perangin-angin dan Tri Astuti Yeniretnowati. “Membangun Keluarga Bahagia Berdasarkan Prinsip Alkitab.” Jurnal Ginosko 2, no. 1 (2020): 58.

Downloads

Published

2025-06-18

Issue

Section

Articles

How to Cite

Dekonstruksi Family Time dalam Keluarga Kristen dengan Ekonomi Menengah ke Bawah di PPA LG IO-0777. (2025). Logon Zoes: Jurnal Teologi, Sosial, Dan Budaya, 8(1), 30-46. https://doi.org/10.53827/lz.v8i1.4